Sejahtera Sejati
Selasa, 28 Desember 2021
Cinta Semesta: GARUDA DI DADAKU
Cinta Semesta: GARUDA DI DADAKU: Malam yang sungguh sepi,meski baru saja hingar bingar masyarakat bersorak gembira merayakan kemenangan Timnas Indonesia. Ya memang, ada...
Senin, 11 Juni 2018
BEGIN WITH THE END IN MIND (Memulai dengan hasil akhir sudah ada di pikiran)
(Memulai dengan hasil akhir sudah ada di pikiran)
Pak Budi masuk ke sebuah terminal yang ramai di
kotanya. Di tangannya tertenteng sebuah tas tua, jas abu abu yang lusuh
membalut tubuhnya yang mulai renta. Kopiah yang sama tuanya dengan jasnya
bertengger di kepalanya yang sudah beruban. Dia mau menyusul anaknya yang sudah
lama tidak pulang. Isterinya baru saja meninggal dan dia merasa lebih baik
berkumpul dengan anaknya. Sebuah surat berisi alamat terakhir dari anaknya ada
di sakunya.
Dia termangu mangu melihat keramaian terminal itu.
Ada bis yang besar besar, angkot warna warni, becak motor dan becak biasa
bahkan dokar juga ada. Pak Budi pusing dengan semua keramaian itu. Melihat pak
Budi yang kebingungan, seorang petugas terminal berseragam abu abu
menghampirinya :”Mau kemana pak ?”. Dengan tegas pak Budi menjawab :”Saya mau
naik bis Akas”. Dia ingat ketika mengantar anaknya 10 tahun lalu, si anak itu
naik bis Akas yang berwarna abu abu. Meskipun dia tidak bisa membaca tulisan
Akas karena buta huruf, dia tahu bahwa itu bis Akas dari penuturan anaknya. Si
petugas kembali bertanya :”Iya, bapak naik bis Akas itu mau kemana ?”. Pak Budi
kebingungan, tidak bisa menjawab, hanya matanya jelalatan kesana kemari.
Kemudian dilihatnya sebuah bis berwarna abu abu yang sama persis dengan yang
dinaiki anaknya melintas di dekatnya. Dia pun berlari meninggalkan petugas itu
dan mengejar bis. Seorang penumpang yang melihat kejadian itu bertanya ke
petugas itu :”Kemana bapak tua itu pak ?”. Petugas menjawab sambil geleng
geleng kepala: “Tidak tahu, aneh juga ditanya kemana kok nggak menjawab.
Mungkin orang stress, tetapi sepertinya ke Malang karena naik bis yang ke
Malang”.
Dengan gelisah pak Budi duduk di bis. Baru pertama kali ini dia naik
bis. Kondektur mendekat dan bertanya :”Kemana pak ?”. Pak Budi terdiam dan
dengan kebingungan dia bertanya :”Bis ini kemana pak ?”. Dengan mengerutkan
kening, kondektur menjawab :”Ke Malang pak”. Dengan gugup pak Budi menjawab :”Iya
iya saya ke Malang”. Kondektur menyobek tiket dan menerima pembayaran. Sambil
meninggalkan pak Budi, dia berkata dalam hati :”Kok aneh, pergi naik bis tapi
nggak tahu kemana tujuannya ?”.
Begin With The End in Mind – dr. Sigit
Setyawadi SpOG Page 1
Sesampai di terminal Arjosari Malang, pak Budi turun dari bis. Matanya
nanar melihat keramaian yang luar biasa. Jauh lebih ramai dibanding terminal
Probolinggo tempat dia naik bis tadi. Dengan membawa tas, dia berjalan kesana
kemari sambil sesekali mendongakkan kepalanya, siapa tahu bisa menemui anaknya,
meskipun dia tidak memberi kabar. Lama sekali dia hilir mudik tanpa tahu apa
yang harus dilakukan. Lagi lagi seorang petugas yang peka, melihat kegelisahan
orang tua ber jas abu abu lusuh itu. Petugas itupun mendekati pak Budi dan bertanya
:”Ada yang bisa saya bantu pak ?”. Pak Budi ragu ragu karena sebenarnya dia
takut kepada orang yang berseragam. Mereka datang ke desanya hanya untuk
menagih pajak dan menangkap orang. Tetapi karena sudah tidak ada jalan lain,
dia pun menjawab :”Saya mau menemui anak saya, dia dulu naik bis Akas kesini.
Saya tadi juga naik bis Akas dari Probolinggo”. Petugas yang ramah itu
mengangguk angguk :”Alamat anak bapak di Malang ini dimana ?”. Pak Budi tambah
bingung :”Saya tidak tahu, dia cuma pernah mengirimkan surat ini”. Dengan ragu
ragu, takut kalau surat anaknya diambil petugas, dia mengeluarkan surat itu.
Surat yang dulu dibacakan oleh tetangganya. Itu surat terakhir dari anaknya
yang diterima dua tahun lalu. Surat yang sudah lusuh itu diambil oleh petugas,
pak Budi berusaha menahannya, sehingga terjadilah tarik menarik antara
keduanya. Akhirnya surat itu berhasil di ambil oleh petugas tadi. Dibacanya
alamat yang tertera di belakang surat itu “Suwono,
d/a Kantor BRI, jl. Sarapung 4 – 6 Manado
95111”.
Anda mungkin menganggap pak Budi itu orang gila atau orang stress. Atau
mengira saya cuma mengarang cerita ini. Sama sekali tidak. Saya tidak mengarang
cerita ini. Saya melihat sendiri pak Budi pak Budi di sekitar saya. Sayapun
dulu juga salah satu dari pak Budi itu.
Lulus kuliah, Anda melamar pekerjaan dan diterima di sebuah pabrik
terigu. Ibaratnya Anda naik sebuah bis. Setelah beberapa tahun, Anda tidak suka
dengan suasana kerja disitu, Anda pindah kerja menjadi teknisi di sebuah
bengkel milik distributor mobil. Anda sedang pindah ke bis lain yang menurut
Anda lebih enak. Kemudian Anda memutuskan untuk keluar dan membuka bengkel
sendiri, ibaratnya Anda pindah ke taksi. Begitu seterusnya Anda hanya pindah
pindah dan ganti kendaraan. Tanpa tahu sebenarnya Anda mau kemana ? Dengan
keluarga Anda, Anda naik turun bis, kadang harus jalan kaki karena di PHK, dan
naik bis lagi. Padahal kalau Anda tahu harus ke Manado, sejak awal Anda ke
bandara dan naik pesawat kesana. Mana bisa naik bis ke Manado ?
Begin With The End in Mind – dr. Sigit
Setyawadi SpOG Page 2
Itulah sebagian besar dari kita,
hanya CARA BEPERGIAN nya yang dipikirkan, sedang TUJUANNYA tidak pernah
dipikirkan. Akibatnya Anda hanya putar putar kesana kemari, mendirikan usaha
bangkrut, membangun usaha lain bangkrut lagi, menanam jambu, jaya sebentar
kemudian jambu sangat murah, Anda membongkar jambu dan beternak lele, jaya
sebentar kemudian tenggelam lagi. Anda dikunjungi teman yang menganjurkan Anda
beternak udang. Begitu seterusnya dari waktu ke waktu, dari generasi ke
generasi.
Para petugas terminal dan kondektur itu tertawa melihat pak Budi yang
tanpa tujuan. Kehidupan ini mungkin juga sedang menertawakan kita. Melihat kita
berjuang dan terus gagal, gagal dan gagal.
Begin With The End in Mind, atau memulai segala sesuatu dengan hasil akhir sudah di pikiran kita. Untuk di grup Building The Dream
ini, melewati 2 audio hipnoterapi itu, hasil akhirnya saya tanamkan ke
pikiran bawah sadar Anda. Yaitu penghasilan pasif 100 juta sebulan, kehidupan
yang nyaman dengan rumah besar dan pekarangan seluas 2000 meter pesegi. Ada
kolam renang, gazebo, garasi berisi 2 mobil, banyak beramal dan sebagainya.
Sementara disamakan dulu, nanti Anda bisa memiliki impian sendiri jika sudah
terbiasa.
Jika tujuan hidup itu sudah terpatri atau tertanam
di pikiran bawah sadar Anda, maka Mekanisme
Sukses Otomatis (MSO) akan membawa Anda ke tujuan itu dengan cara yang paling cepat, paling mudah dan paling
harmonis dibanding pikiran sadar Anda.
Sayangnya, kebanyakan dari Anda, pikiran sadarnya
masih ngotot mengatakan bahwa kendaraan atau cara yang Anda pakai sekarang ini
adalah kendaraan/cara terbaik menuju ke tujuan itu. Ya tidak apa apa, jika itu
benar, Mekanisme Sukses Otomatis Anda akan membawa Anda dengan cepat kesana.
Sebaliknya, MSO Anda juga yang nanti akan membelokkan Anda, seandainya dia
menganggap bukan itu cara yang tepat. Percayakan saja pada MSO Anda. Tugas Anda
adalah mempertahankan tujuan di pikiran bawah sadar Anda dengan cara mendengar
dan melihat orang orang yang sudah sampai di tujuan. Melalui seminar dan CD
yang dianjurkan, serap itu sebanyak Anda bisa.
Selamat berproses menuju tujuan hidup Anda, Surabaya, 31 Oktober 2017
Sigit dan Wati.
Sumber: dari grup WA
Selasa, 05 Juni 2018
HUKUM KETERHUBUNGAN
SALAM JUMPA....
Di
satu desa di Osaka, Jepang, terdapat petani yang menanam jagung unggulan
& seringkali memenangkan penghargaan petani dengan jagung terbaik
sepanjang musim.
Suatu
hari, seorang wartawan dari koran lokal melakukan wawancara untuk menggali
rahasia kesuksesan petani tersebut._
Wartawan
itu menemukan bahwa ternyata petani itu selalu membagikan benih jagungnya
kepada para tetangganya.
"Bagaimana
Anda bisa berbagi benih jagung dengan tetangga Anda, lalu bersaing dengannya
dalam kompetisi yang sama setiap tahunnya?"
tanya wartawan, dengan penuh rasa heran & takjub.
"Tidakkah
Anda mengetahui bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari jagung yang akan
berbuah & membawanya dari satu ladang ke ladang yang lain.
Jika
tetangga saya menanam jagung yang jelek, maka kualitas jagung saya akan
menurun ketika terjadi serbuk silang.
"Jika
saya ingin menghasilkan jagung kualitas unggul, maka saya harus membantu
tetangga saya untuk menanam jagung yang bagus" : jawab si Petani itu.
Petani
ini sangat menyadari hukum "keterhubungan" ( law of attraction),dalam kehidupan.
Dia
tidak dapat meningkatkan kualitas jagungnya,
_jika dia tidak membantu tetangganya untuk melakukan hal yang sama.
Sahabat
sahabatku tercinta...
"Dalam
kehidupan ini,
jika
kita ingin menikmati kebaikan, kita harus memulai dengan menabur
kebaikan kepada orang orang di sekitar kita.
Jika
kita ingin bahagia, maka kita harus menabur kebahagiaan untuk orang lain.
Jika
kita ingin hidup dengan kemakmuran, maka kita harus berupaya pula untuk
meningkatkan taraf hidup orang orang di sekitar kita.
Sebaliknya,
jika kita menebar keburukan dan kejelekan kepada orang orang di sekitar
kita,
,maka
percayalah, keburukan dan kejelekan itu niscaya akan menyelimuti hidup
kita.
Anda
tidak akan mungkin menjadi pribadi yang sukses, jika Anda tidak berhasil
menabur dan menebar kebaikan pada orang orang di sekitar Anda.
Kualitas
Anda Ditentukan Oleh Orang-Orang di Sekitar Anda.
Orang
yang cerdas itu sejatinya adalah orang yang mencerdaskan orang lain,
begitu
pula orang yang baik adalah orang yang mau membaikkan orang lain.
Menjadi
orang penting itu baik, tapi menjadi orang baik itu lebih penting.
Semoga TUHAN selalu membimbing kita agar:
Berhati bersih,
Berfikiran jernih, Berkata baik, dan Berperilaku positif.
|
Langganan:
Postingan (Atom)
Cinta Semesta: GARUDA DI DADAKU
Cinta Semesta: GARUDA DI DADAKU : Malam yang sungguh sepi,meski baru saja hingar bingar masyarakat bersorak gembira merayakan kemenanga...